Zainudin Amali: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

BolaMilenia.com – Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali memastikan Indonesia siap ditunjuk FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Sebab, Piala Dunia U-17 masih di bawah U-20.

Zainudin Amali mengatakan jika benar Indonesia dipilih sebagai tuan rumah, kemungkinan Bima Sakti menjadi pelatih tim nasionalnya. Sebab, yang kemungkinan bermain adalah Timnas Indonesia U-16 didikannya.

Belakangan sedang berkembang rumor yang menyebut Indonesia akan menggantikan Peru menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. FIFA mencabut status Peru sebagai tuan rumah karena belum memenuhi target infrastruktur yang diinginkan.

Sebelum itu, FIFA lebih dahulu mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA menyebut alasan pencabutan karena situasi terkini yang diduga lantaran banyaknya penolakan terhadap tim nasional Israel sebagai peserta.

Zainudin Amali memastikan Indonesia siap andai dipilih FIFA. Sebab, Indonesia sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

“(Piala Dunia) U-20 saja kami siap. Kan levelnya (Piala Dunia U-17) di bawah itu,” kata Zainudin Amali saat bincang-bincang dengan awak media di Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

“Kalau timnasnya nanti yang juara AFF, (tim) Bima Sakti. Itu sih oke,” sambung mantan menpora tersebut.

PSSI Fokus Negosiasia Ringankan Sanksi FIFA

Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali (tengah) dan Sekjen PSSI Yunus Nusi (kanan) - PSSI
PSSI

Namun, Zainudin Amali memastian untuk saat ini tidak fokus ke sana. Indonesia sedang berusaha agar tidak mendapatkan sanksi berat dari FIFA menyusul dicabutnya status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Saat ini Ketua Umum PSSI Erick Thohir terbang ke Eropa untuk berbicara langsung dengan FIFA. Banyak rumor yang menyebut menteri BUMN itu punya misi lain yakni menawarkan diri jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

“Kalau memungkinkan, misalnya kalau hukuman itu memungkinkan kita jadi tuan rumah, kita upayakan. Tetapi, kalau hukumannya tidak mungkin, makanya kita fokus ke sanksinya dulu,” jelasnya.

“Kalau toh dapat, seringan ringannya. Kan ada level sanksi. Jangan sampai kayak 2015, itu berharap seperti itu,” pungkasnya.

Related Articles

Stay Connected

225,636FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru