Sejarah Sepak Bola Indonesia hingga Terbentuknya PSSI

BolaMilenia.com – Sejarah sepak bola Indonesia boleh dibilang memunculkan sejumlah cerita dalam perjalananannya. Banyak lika-liku yang terjadi, hingga terciptanya PSSI yang kini seakan “seksi” untuk dipimpin.

Menarik sedikit ke belakang, sepak bola sendiri masuk ke Indonesia pada era Hindia-Belanda. Dikutip dari Gramedia, sepak bola diperkenalkan kepada orang-orang pribumi ketika pada penjajah bermain sepak bola di lingkungannya sekitar 1914.

Dengan cepat, sepak bola menyebar ke seluruh negeri. Sejarah sepak bola Indonesia sendiri ditandai oleh organisasi pertama yang lahir pada 1920 bernama Nederland Indische Voetballbond (NIVB). Organisasi itu akhirnya menjadi wadah sejumlah klub-klub dengan bahasa Belanda.

Sebut saja ada Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB), Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM), Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB), Madioensche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), dan Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

Seiring waktu berjalan, tujuh klub tersebut beberapa kali mengadakan pertemuan yang diprakarsaioleh Soeratin Sosroegondo. Dalam bukunya, saat itu sepak bola Indonesia mulai menjadi daya tarik tersendiri yang bisa menyatukan rakyat. Namun sayangnya, NIVB yang kala itu didirikan Belanda terlalu seenaknya sendiri dan melakukan diskriminasi kepada orang-orang pribumi.

Soeratin yang baru saja tiba di tanah air usai menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada 1927 melihat sepak bola bisa menjadi sebuah alat perjuangan. Dia lantas mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID).

Sejarah Sepak Bola Indonesia hingga Terbentuknya PSSI
Takami/KITLV

Kemudian ketika diadakannya pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri ALi, ketua VIJ bersama dengan pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan.

Sejarah Sepak Bola Indonesia Dimulai

Dari situlah, sejarah sepak bola Indonesia dimulai. Pada 19 April 1930, berkumpullah wakil-wakil dari VIJ, BIVB, PSM, VVB, MVB, IVBM, dan SIVB. Dari pertemuan tersebut lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Nama PSSI ini diubah dalam kongres di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum.

Sejarah Sepak Bola Indonesia hingga Terbentuknya PSSI
Kompas

Begitu PSSI terbentuk, Soeratin dkk segera menyusun program yang pada dasarnya “menentang” berbagai kebijakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB. PSSI melahirkan “stridij program” yakni program perjuangan seperti yang dilakukan oleh partai dan organisasi massa yang telah ada.

Kepada setiap bonden/perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata I dan II, selanjutnya di tingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut “Steden Tournooi” dimulai pada tahun 1931 di Surakarta.

NIVB Runtuh

Berdirinya PSSI ini menjadi tekanan tersendiri bagi NIVB pada 1936. NIOVB sendiri lantas berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan mulailah dirintis kerjasama dengan PSSI. Sebagai tahap awal NIVU mendatangkan tim dari Austria “Winner Sport Club ” pada 1936.

NIVU lantas mengirimkan timnya ke Piala Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI. Hal tersebut sebagai aksi protes Soeratin, karena beliau menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dahulu. Hal itu sesuai dengan perjanjian kerjasama antara mereka yang ditandatangani oleh Soeratin dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Jogyakarta.

Hingga akhirnya dalam kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU tersebut. Itu menjadi awal kehancuran bagi NIVU.

Lahir Kompetisi Pertama di Indonesia

Sejarah sepak bola Indonesia lantas ditandai oleh bergulirnya kompetisi pertama setelah kemerdekaan. Kompetisi tersebut diberi nama Kejuaraan Nasional PSSI. Seiring waktu, kompetisi tersebut terus mengalami perkenbangan.

Kompetisi pun diubah namanya oleh PSSI. Sebut saja, Divisi Utama Perserikata, Galatama, Liga Indonesia, Liga Super Indonesia, dan kini Liga 1.

7 Klub Pendiri PSSI Tak Boleh Ubah Nama dan Logo

Seperti dibahas sebelumnya, ada tujuh klub yang menandai sejarah sepak bola Indonesia sekaligus mendirikan PSSI. Mereka ialah VIJ (Persija), BIVB (Persib), (PSM/PSIM), VVB (Persis), MVB (PSM Madiun), IVBM (PPSM) dan SIVB ( Persebaya).

Nah ketujuh klub tersebut pun lantas diberikan keitimewaan karena berjasa dalam sejarah sepak bola Indonesia. Hal itu tercantum pada Pasal 17 tentang Kewajiban Anggota PSSI poin G:

“Sebagai penghargaan kepada 7 (tujuh) Klub Pendiri PSSI, yaitu PSIM Jogjakarta, Persis Solo, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Madiun, dan PPSM Magelang, maka ketujuh Klub tersebut wajib melindungi seluruh aset sepak bola mereka termasuk nama, logo, domisili dan warisan sepak bola lainnya di setiap waktu, dan tidak melakukan perubahan (pengurangan atau penambahan) hal-hal tersebut dengan alasan apapun dikemudian hari.”

Related Articles

Stay Connected

225,636FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru