Perjalanan Azwar Anas Saat Menjadi Ketua Umum PSSI

BolaMilenia.com – Mantan Ketua Umum PSSI 1991-1999, Letnan Jendral TNI (HOR), Azwar Anas, meninggal dunia. Beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada Minggu (5/3/2023).

Sebelumnya, pria kelahiran Padang, Sumatera Barat tersebut sempat dirawat di rumah sakit. Menurut rilis Kemenpora saat itu, beliau mengalami masalah pernapasan.

Selain dikenal sebagai mantan gubernur Sumatera Barat, Azwar Anas juga pernah lama di persepakbolaan Indonesia. Ia menjabat Ketua Umum PSSI dari tahun 1991 hingga 1999. Perjalanan Azwar Anas menjadi orang pertama di PSSI selama delapan tahun cukup berliku.

Salah satu catatan manis yang ia raih adalah turut menggagas proyek Primavera (1993-1994) dan Baretti (1995-1996). Proyek ini menggandeng salah satu klub besar Italia, Sampdoria, untuk mendidik para pemain muda tim nasional Indonesia.

Beberapa nama besar lahir dari proyek besar ini, diantaranya Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy, dan Bima Sakti. Kurnia Sandy bahkan sempat tercatat sebagai salah satu kiper Sampdoria kala itu. Tidak hanya sukses sebagai pemain, ketiga nama tersebut sekarang bahkan menjadi pelatih berbakat yang dimiliki Indonesia.

Selain proyek Primavera-Baretti, Azwar Anas juga merupakan sosok dibalik penggabungan kompetisi Galatama dan Perserikatan pada 1995.

Dibalik catatan manis tersebut, Azwar Anas juga harus berhadapan dengan beragam masalah. Namanya sempat terbawa-bawa dalam kasus sepak bola gajah pada Piala AFF 1998. Kala itu bek tim nasional Indonesia, Mursyid Effendi dinyatakan bersalah oleh FIFA terkait kasus tersebut. Ia mendapat hukuman tidak boleh tampil di level internasional selama seumur hidup.

Selain kasus tersebut, beliau juga dihadapkan dengan beberapa kasus besar lainnya. Hal ini terus membuatnya terpojok dan memutuskan untuk mundur sebagai Ketua Umum PSSI pada 1999. Agum Gumelar kemudian dipercaya untuk menggantikan posisi Azwar Anas.

Selama menjadi Ketum PSSI, mantan gubernur Sumatera Barat ini juga memiliki tanggung jawab di pemerintahan. Ia pernah menjadi Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Related Articles

Stay Connected

225,636FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru