Thomas Doll Bikin Erick Thohir Geram

BolaMilenia.com – Thomas Doll dan pelatih asing yang mengadang pemain untuk memperkuat timnas U-23 Indonesia bikin Ketum PSSI, Erick Thohir Murka. Dia bahkan bakalan mengubah aturan pelatih asing di Liga 1 musim depan.

Memang, belakangan media sosial tengah ramai membicarakan soal beberapa pelatih asing di BRI Liga 1 yang ogah dan berat melepas pemain terbaiknya buat timnas U-23 Indonesia. Diketahui, dalam waktu dekat, timnas U-23 akan berlaga di Piala AFF U-23 yang akan dimulai per 17 Agustus.

Ada dua pelatih yang saat ini masih belum melepas pemainnya, yakni Thomas Doll dan Bernardo Tavares. Thomas enggan melepas Rizky Ridho yang jadi pilar penting di lini belakang, sedang Tavares terang-terangan tolak memberikan Dzaky Asraf karena masih dibutuhkan.

Thomas Doll Bikin Erick Thohir Geram
Persija

“PSSI saya rasa sudah kasih fleksibilitas jumlah pemain asing ditambah. Saya tidak berkenan ketika para pelatih yang ada di Indonesia ini meremehkan timnas. Saya yakin para pemilik klub, orang Indonesia. Jadi mereka pasti merah putih. Kalau enggak ya investasi di luar megeri. Tapi saya rasa hal ini tak perlu jadi ribut besar. Masa jadi polemik tontonan dunia. Malu lah, kita sebagai bangsa ini masa sering menyalahkan. Itu kan dinamika saja,” ungkap Erick Thohir.

“Saya rasa Coach Indra Sjafri, Shin Tae-yong, Bima Sakti, Frank Wormuth, sudah banyak berkenalan dengan para pelatih dan mereka kalibernya enggak kalah daripada pelatih klub. Karena itu, saya sudah meminta Exco utk me-review aturan liga tahun depan,” tambah dia.

Tak Cuma buat Thomas Doll

Hal ini, kata Erick Thohir, bukan cuma buat Thomas Doll, tapi jua buat pemain dan pelatih asing lain. “Seperti biasa kalau orang asing kerja di Indonesia pasti ada izin Kemenaker, sama kita bekerja di luar negeri,” papar dia.

“Saya juga mau para pelatih, pemain asing ini ada abcdnya apa salah satunya mereka menghormati timnas kedua mereka memperakukan asisten dan pemainnya dengan hormat jangan membentak sembarangan kita bukan bangsa yang bisa direndahkan jadi mereka harus menghormati adat istiadat kita dan mereka di sini tidak hanya memberikan prestasi tetapi juga membina sepak bola Indonesia kalao tidak, buat apa,” tutup dia.

Related Articles

Stay Connected

225,636FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Artikel Terbaru